Paska Streaming

9 Mei 2020

Paska tahun ini bisa jadi adalah Paska yang paling menyedihkan.  Bagaimana tidak, Paska yang biasanya selalu hiruk pikuk dengan segala kegiatan tak kunjung usai, tiba-tiba harus dirayakan di rumah saja, hanya lewat internet, lewat streaming youtube. Rasanya aneh bin ajaib!  Mengikuti misa dari layar monitor atau handphone, sambil selonjor atau bersila kaki.  Pas berasa kesemutan, ganti posisi kaki lagi.  Begitu saja seterusnya.

Misa streaming sejujurnya terkadang mengganggu kekhusukan.  Pas lagi khusuk-khusuknya, petugasnya bisa menyanyi slendro setengah fals.  Ujung-ujungnya peserta misa minimalis ini jadi ikut-ikutan slendro nyanyinya.  Terkadang para romo yang bertugas pun terlihat grogi karena harus di-shooting dari jarak dekat.  Dan jadinya senyum simpul lagi.  Mengganggu kekhusukan lagi.  Tapi apa mau di kata.  Inilah yang harus dijalani di tahun ini.  Stay at home will safe other lives!

Meskipun demikian, misa streaming ada plus-plusnya juga menurutku.  Kami bebas merdeka menentukan pilihan mau ikut misa di mana.  Minggu Palma kami numpang di Semarang.  Kamis Putih pergi ke Malang.  Jumat Agung dan Vigili Paska balik ke Pangkalpinang dan Minggu Paska berakhir di Surabaya.  Alangkah indahnya Paska jadinya.  Tanpa harus beli tiket pesawat kami sudah bisa pergi kemana-mana.  Bisa melepas rindu sewaktu-waktu pada kampung halaman.

Kesedihan merayakan Paska di rumah harus bertambah mendengar kabar bapakku masuk rumah sakit pas malam Paska.  Rasanya seperti ditikam pisau bertubi-tubi.  Bahkan kotbah monsinyur pun jadi terasa penuh arti seluruhnya.  Kata demi kata membuatku menitikkan air mata.  Alangkah cengengnya terasa.  Tapi apalah daya.  Kesedihan toh tetap harus dihadapi.  Paska yang indah adalah munculnya kesadaran akan arti pengurbanan Yesus di kayu salib.  Sakitnya bapak, adalah satu anugerah yang boleh kuterima, satu kesempatan, untuk bisa melakukan sesuatu di sisa hidup beliau.  Tuhan Maha Baik, terpujilah nama Tuhan!

Hari-hari seperti ini, belum tahu kapan akan berakhir.  Bukan hanya Paska, tetapi misa-misa selanjutnya juga akan tetap lewat streaming.  Entah sampai kapan.  Pandemi ini sungguh-sungguh telah meluluhlantakkan banyak kehidupan.  Penderitaan, jeritan kesakitan, kemiskinan, kurang pangan, kematian, menjadi  makanan sehari-hari.  Namun sejatinya, di tengah semuanya itu, pandemi ini telah mengajarkan kita tentang arti berbela rasa terhadap sesama.   Beraksi nyata pada saat dibutuhkan.  Bisa jadi itulah arti kebangkitan.  Bangkit bersama Yesus berarti berani melakukan sesuatu bagi orang lain, meskipun hidup kita sendiri sedang berkesusahan.  Menjadi terang walaupun hanya sekedar seberkas sinar, adalah tanda bahwa kita sudah bangkit bersama Yesus Sang Kebangkitan dan Terang. SELAMAT PASKA!

#late post-Paska2020 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS