Di Minggu Prapaska hari ke-30 ini, ketika sedang makan kue molen sembari menyeruput secangkir kopi, tiba-tiba aku kepikiran seandainya Yesus hidup di zaman sekarang ini. Bagaimana penampilanNya? Apa yang akan dilakukanNya? Apakah Ia akan memilih untuk tetap gondrong? Atau memilih berpenampilan ganteng kasual seperti drama-drama Korea yang sering kutonton? Apakah Ia akan tetap vocal? Atau apakah Ia akan tetap berani menyuarakan kebenaran seperti yang diajarkanNya? Dan banyak apakah-apakah lain yang tiba-tiba saja berseliweran di kepala.
Menurutku, berpikir dan bertanya adalah cara untuk lebih 'mengenal' Yesus sesuai versiku. Jadi jangan ada yang baper dan berburuk sangka, karena aku bukan seorang Teolog atau Ahli Agama. Tidak ada yang salah dengan munculnya berbagai macam pertanyaan dalam perjalanan beriman seseorang. Karena pemahaman tentang Yesus di zaman sekarang ini tergantung pada interpretasi masing-masing individu yang merasa mengenal Dia berdasarkan pengalaman pribadi. Namun, berdasarkan ajaran-ajaran Yesus yang terdapat
dalam Injil, nilai-nilai universal cinta, belas kasih, keadilan, dan
perdamaian yang diajarkan-Nya, aku jadi lebih bisa membayangkan seandainya angan-anganku itu nyata adanya.
Di samping itu, tentu saja Yesus akan menggunakan berbagai metode komunikasi yang tersedia, termasuk media sosial, internet, dan berbagai platform komunikasi modern untuk terus mengajarkan nilai-nilai kasih, pengampunan, dan belas kasih kepada semua orang. Kurasa Ia juga akan merekrut tim Admin yang bisa membantuNya mengoperasikan semua media komunikasi yang dimiliki supaya pewartaanNya menjadi lebih efektif dan mudah diterima oleh banyak kalangan.
Kalau melihat karakter Yesus yang tegas, berani dan tanpa ragu-ragu, aku yakin Ia akan tetap vocal sama seperti dulu. Tetap berani menyuarakan keadilan dan
perdamaian dalam berbagai isu sosial, politik, dan lingkungan hidup. Bisa jadi Ia akan mendukung gerakan atau kampanye yang memperjuangkan hak asasi
manusia, kesetaraan, dan perdamaian dunia secara terang-terangan. Tidak dengan demo panas-panasan. Tapi bisa jadi dengan cerdas Dia akan memanfaatkan Youtube, Twitter, atau lewat Podcast untuk menyuarakan pendapatNya.
Seperti yang selalu dilakukanNya selama pelayanan,
Yesus mungkin akan terus menginspirasi pengikut-Nya untuk hidup sesuai dengan
ajaran-Nya, yaitu dengan cara mencintai sesama, memaafkan, dan melayani orang
lain. Sungguh bukan hal yang mudah. Teorinya sih mudah. Tetapi prakteknya sungguh sulit luar biasa. Dan menurutku Yesus akan menempatkan diriNya sendiri sebagai contoh supaya pengikutNya bisa melakukan semua itu. Kalau gagal, ulang! Kalau masih juga gagal, ulang lagi! Ulang terus meskipun harus gagal sampai ribuan kali.
Yesus mungkin akan terlibat dalam upaya pemulihan
dan penyembuhan, baik secara fisik, emosional, maupun spiritual, bagi mereka
yang terluka dan terpengaruh oleh berbagai masalah dan tantangan dalam kehidupan
modern. Bisa jadi Ia akan membuka ruang konsultasi sebagai seorang psikolog, dokter jiwa atau mungkin seorang therapis. Dan menurutku hal itu bisa saja terjadi karena zaman sekarang ini jumlah orang stres dan depresi akan selalu bertambah setiap hari.
Ia akan tetap menentang segala bentuk
ketidakadilan, penindasan, dan eksploitasi manusia. Ia juga akan mengajak orang untuk
berdiri di samping mereka yang dianiaya dan terzalimi, dengan cara yang elegan dan berpendidikan, bukan dengan cara yang barbar. Ketika semua kegiatan kemanusiaan yang dilakukan bisa saja dibenturkan dengan sistem perundang-undangan yang ada, maka salah satu cara untuk berjuang adalah melawan dengan pemikiran-pemikiran. Menambah ilmu, menambah jam terbang, menambah koneksi dan kawan-kawan baru untuk membantu perjuangan.