Minggu Paska ke-6 Dua Ribu Dua Puluh Empat

5 Mei 2024

 ======================================================================================================

Yoh 15:9"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu.

Yoh 15:10Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.

Yoh 15:11Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.

Yoh 15:12Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu.

Yoh 15:13Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

Yoh 15:14Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.

Yoh 15:15Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.

Yoh 15:16Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.

Yoh 15:17Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."

 ============================================================================================

Maria, Yesus, dan murid yang dikasihiNya
 

Misa jam enam in the morning.  Masih juga diingatkan tentang kasih😁

Sepertinya Yesus paham bahwa ada sebagian umatNya yang masih 'ndablek' urusan kasih mengasihi ini.  Ngeyelan kayak aku.  Sukanya membantah begini begitu untuk membenarkan diri sendiri.  Itu sebabnya sabda di atas terus diulang-ulang.  Biar nggak sekedar masuk telinga kanan keluar telinga kiri dan sebaliknya.  Atau sekedar mampir hanya demi memenuhi isi kepala biar nggak terlalu kosong melompong. 

"Lha kek mana, Tuhan.  Saya pun penginnya seperti itu.  Biar bisa balance antara teori dan praktek.  Tapi kenyataannya kan nggak segampang itu!  Mengasihi orang yang baik sama kita saja terkadang masih lupa-lupa.  Apalagi mengasihi mereka yang nggak baik sama kita"

Jadi aku melihat Yesus tadi.  Tergantung di kayu salib sambil menunjuk ke arahku.  Kalau ada toa mungkin sudah diteriakkanNya keras-keras tentang kebebalan yang kupunya.  "Punya telinga tapi tidak mendengar!  Punya mata tapi tidak melihat!  Berhentilah sejenak dari riuh rendah, dan diamlah dalam senyap.  Maka semua akan terlihat kasat mata."

Dan sekali lagi aku hanya bisa berjanji.  Mungkin hanya janji-janji palsu.  Atau janji-janji tinggal janji.  Tapi minimal aku sudah berjanji.  Berjanji untuk memperbaiki  yang rusak menjadi baik kembali.  Berjanji untuk bisa mengasihi.  Berjanji untuk bisa berbuat dan bertingkah laku layaknya sahabat Yesus yang sejati.  Meskipun pada akhirnya nanti balik kepada kesalahan yang itu-itu lagi, tetapi jangan sampai mati rasa.  Meskipun tidak mudah untuk menepati janji, minimal jangan sampai hilang arah.

Meski sulit dilakukan, semangat jangan pernah padam.  Karena apapun ceritanya mengasihi juga perlu pengorbanan.  Berani melepaskan ego.  Berani merendah hati.  Berani ditolak.  Berani jadi bahan gunjingan.  Tidak masalah jika prosesnya tidak semulus jalan tol.  Yang penting sudah berani mengambil langkah.  Wajar jika terasa berat dan susah.  Namanya juga manusia.  Jangan pernah berhenti belajar untuk mengasihi, bagaimana pun caranya.

#blessSunday

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS