Jalan Gelap dan Terang

21 Feb 2024


Pernahkah engkau mengalami saat-saat di mana harus berjalan dalam gelap dan berusaha keras untuk mencari terang sendirian?  Pernahkah engkau mengalami saat-saat getir, di mana ketidakadilan menimpamu dari segala penjuru, meskipun engkau sudah berusaha untuk menjadi orang baik sesuai harapan?  Pernahkah engkau mengalami bagaimana sakitnya dianaktirikan oleh mereka yang seharusnya memberikanmu dukungan dan kasih sayang, serta harus berjuang sendirian untuk mendapatkan kesembuhan? Aku pernah!

Meskipun sempat menorehkan luka, tetapi masa-masa gelap, masa-masa getir, dan masa-masa menyakitkan itu telah menjadikanku sebagai seorang pembelajar kehidupan.  Seseorang yang belajar bahwa untuk bisa keluar dari jalan yang gelap, kita harus memiliki keberanian untuk terus lewat, meskipun akan terasa menakutkan.  Harus sedikit bonek dan menggenggam keyakinan bahwa pada akhirnya akan menemukan jalan terang.  Harus percaya, bahwa jalan gelap itu, suatu saat akan menemukan akhirnya.

Pada satu kesempatan ada seseorang yang bertanya mengapa aku tidak pernah terlihat sedih atau susah.  Dia selalu melihat hidupku ceria, gembira, banyak senyum dan sering tertawa.  Dengan terkekeh aku menjawab,"Tidak mungkin ada manusia yang hidupnya senang terus.  Pasti ada saat-saat di mana mereka juga mengalami jalan gelap dalam hidup.  Demikian juga aku.  Hanya saja tidak semua orang mau memperlihatkan kepada orang lainnya.  Lagipula kalau seandainya aku bercerita tentang kesedihan, keluh kesah dan masalahku, apakah orang yang mendengarkan bisa membantu?  Belum tentu!  Jadi, kalau bisa berbagi kebahagiaan, mengapa harus berbagi kesedihan?"

Tidak semua orang mau dan bisa berbagi beban.  Dan tidak semua orang sanggup memanggul beban.  Hanya bahu dan pundak orang-orang tertentu yang mampu untuk itu.  Terkadang ada yang berjuang untuk menjadi kuat. Tak jarang ada yang memilih untuk menyerah sebelum waktunya.  Dari perjalanan hidup yang berliku-liku, aku bisa belajar tentang satu hal:  Apapun jalan ceritanya, entah baik atau buruk, jangan pernah menaruh harapan sepenuhnya pada manusia.  Sandarkan keyakinan dan harapanmu hanya pada Tuhan, yang tidak pernah lelah menemani dan menguatkan langkah, entah bagaimana caranya.  Manusia bisa menipu, tetapi Dia setia selama-lamanya.

#Prapaska, hari ke-8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS