Prapaska (Hari ke-6)

19 Feb 2024

 _____________________________________________________________________________________

Mat 25:44Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?

Mat 25:45Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.

 _____________________________________________________________________________________

My Lovely Kepin
Pada saat melakukan hal baik, atau sesuatu yang kita anggap baik, pernahkah kita bertanya kepada diri sendiri, perbuatan itu kita lakukan karena agama mewajibkan demikian, atau karena kita memang ingin melakukannya?  Apakah kita melakukan hal baik karena  adanya iming-iming bernama pahala atau karena memang itu yang kita mau untuk dilakukan?  Kalau berpahala dilakukan, kalau sekiranya tidak ada pahala tidak dilakukan.  Kalau seiman dikerjakan, kalau berbeda keyakinan dilupakan.

Menurutku, yang namanya berbuat baik itu tidak bisa hanya dibatasi oleh aturan-aturan tertentu saja.  Karena agama mewajibkan, maka kulakukan.  Kalau tidak diwajibkan tidak masalah jika tidak dilakukan.  Bagiku, berbuat baik itu wajib dilakukan, dan bisa dilakukan oleh siapa saja, kepada siapa saja, tanpa melihat sekat-sekat yang ada di sekitarnya.  Akan terasa sangat aneh ketika akan berbagi kebaikan tetapi masih dibarengi dengan pertanyaan-pertanyaan konyol seperti: "Agamamu apa? Kamu orang mana? Sukumu apa? Dari golongan mana?"
 
Kalau mau berbuat baik ya lakukan saja, tidak perlu banyak bertanya.  Karena untuk sebagian orang yang sungguh membutuhkan, pertanyaan-pertanyaan seperti itu sebenarnya tidak perlu.  Mungkin ada yang menolak uluran tangan atau bantuan karena alasan tertentu.  Tetapi bisa jadi ada lebih banyak lagi yang sungguh butuh pertolongan.  Bantu saja dulu.  Urusan mendapat pahala itu urusan belakangan.  Selagi bisa dilakukan, lakukan saja dulu tanpa pikir panjang.  Tidak perlu mengharapkan pujian atau balasan akan kebaikan yang sudah diberikan. 
Kepinsius

Terkadang keraguan untuk membantu orang lain, muncul karena adanya ketakutan bahwa kebaikan yang dilakukan tidak akan berbalaskan.  Takut orang yang dibantu tidak akan berterima kasih.  Takut hal baik yang dibagi tidak diapresiasi.  Takut ini dan takut itu.  Seharusnya begini atau seharusnya begitu.  Berbeda dengan orang yang berbuat baik karena dia memang ingin berbuat baik.  Tidak peduli ada timbal balik atau tidak akan terus diusahakan.  Tidak peduli diapresiasi atau tidak akan terus dilakukan.  Tidak terlalu memikirkan urusan surga atau neraka.  
 
Semoga dalam masa Prapaska ini kita bisa melakukan hal-hal baik karena sungguh 'melihat' wajah Allah di dalam diri mereka yang menderita, bukan hanya secara jasmani, tetapi juga secara rohani. Semoga kita bisa melakukan banyak hal baik, bukan karena ingin dapat nama, bukan juga karena mengharapkan pamrih di belakangnya.  Semoga kita bisa menjadi manusia-manusia penuh belas kasih, seperti yang diajarkan oleh Yesus sendiri.  Dan semoga kebaikan-kebaikan dan berkat yang kita bagikan bisa dirasakan oleh orang lain di sekitar kita, bukan hanya di masa Prapaska, tetapi juga di masa-masa yang lainnya.  Semoga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS