Prapaska (Hari ke-30)

14 Mar 2024

 

Di Minggu Prapaska hari ke-30 ini, ketika sedang makan kue molen sembari menyeruput secangkir kopi, tiba-tiba aku kepikiran seandainya Yesus hidup di zaman sekarang ini.  Bagaimana penampilanNya?  Apa yang akan dilakukanNya?  Apakah Ia akan memilih untuk tetap gondrong? Atau memilih berpenampilan ganteng kasual seperti drama-drama Korea yang sering kutonton?  Apakah Ia akan tetap vocal? Atau apakah Ia akan tetap berani menyuarakan kebenaran seperti yang diajarkanNya?  Dan banyak apakah-apakah lain yang tiba-tiba saja berseliweran di kepala. 

Menurutku, berpikir dan bertanya adalah cara untuk lebih 'mengenal' Yesus sesuai versiku.  Jadi jangan ada yang baper dan berburuk sangka, karena aku bukan seorang Teolog atau Ahli Agama.  Tidak ada yang salah dengan munculnya berbagai macam pertanyaan dalam perjalanan beriman seseorang.  Karena pemahaman tentang Yesus di zaman sekarang ini tergantung pada interpretasi masing-masing individu yang merasa mengenal Dia berdasarkan pengalaman pribadi.  Namun, berdasarkan ajaran-ajaran Yesus yang terdapat dalam Injil, nilai-nilai universal cinta, belas kasih, keadilan, dan perdamaian yang diajarkan-Nya, aku jadi lebih bisa membayangkan seandainya angan-anganku itu nyata adanya.

Yesus sering menekankan pentingnya melayani mereka yang kurang beruntung dan terpinggirkan dalam masyarakat. Tentu saja Ia akan melibatkan diri secara aktif dalam berbagai bentuk pelayanan sosial dan upaya kemanusiaan untuk membantu mereka yang membutuhkan. Meskipun di zaman sekarang ini membantu orang lain tidak semudah membalikkan telapak tangan, kurasa Yesus tidak akan menyerah begitu saja.  Hambatan yang muncul pada saat pelayanan, bisa jadi malah akan dijadikan sebagai suatu tantangan, untuk membuktikan bahwa yang namanya melayani dan membantu, tidak perlu dibatasi dengan berbagai sekat apa saja.

Di samping itu, tentu saja Yesus akan menggunakan berbagai metode komunikasi yang tersedia, termasuk media sosial, internet, dan berbagai platform komunikasi modern untuk terus mengajarkan nilai-nilai kasih, pengampunan, dan belas kasih kepada semua orang.  Kurasa Ia juga akan merekrut tim Admin yang bisa membantuNya mengoperasikan semua media komunikasi yang dimiliki supaya pewartaanNya menjadi lebih efektif dan mudah diterima oleh banyak kalangan.

Kalau melihat karakter Yesus yang tegas, berani dan tanpa ragu-ragu, aku yakin Ia akan tetap vocal sama seperti dulu.  Tetap berani menyuarakan keadilan dan perdamaian dalam berbagai isu sosial, politik, dan lingkungan hidup. Bisa jadi Ia akan mendukung gerakan atau kampanye yang memperjuangkan hak asasi manusia, kesetaraan, dan perdamaian dunia secara terang-terangan.  Tidak dengan demo panas-panasan.  Tapi bisa jadi dengan cerdas Dia akan memanfaatkan Youtube, Twitter, atau lewat Podcast untuk menyuarakan pendapatNya.

Seperti yang selalu dilakukanNya selama pelayanan, Yesus mungkin akan terus menginspirasi pengikut-Nya untuk hidup sesuai dengan ajaran-Nya, yaitu dengan cara mencintai sesama, memaafkan, dan melayani orang lain.  Sungguh bukan hal yang mudah.  Teorinya sih mudah.  Tetapi prakteknya sungguh sulit luar biasa.  Dan menurutku Yesus akan menempatkan diriNya sendiri sebagai contoh supaya pengikutNya bisa melakukan semua itu.  Kalau gagal, ulang!  Kalau masih juga gagal, ulang lagi!  Ulang terus meskipun harus gagal sampai ribuan kali. 

Yesus mungkin akan terlibat dalam upaya pemulihan dan penyembuhan, baik secara fisik, emosional, maupun spiritual, bagi mereka yang terluka dan terpengaruh oleh berbagai masalah dan tantangan dalam kehidupan modern.  Bisa jadi Ia akan membuka ruang konsultasi sebagai seorang psikolog, dokter jiwa atau mungkin seorang therapis.  Dan menurutku hal itu bisa saja terjadi karena zaman sekarang ini jumlah orang stres dan depresi akan selalu bertambah setiap hari. 

Ia akan tetap menentang segala bentuk ketidakadilan, penindasan, dan eksploitasi manusia.  Ia juga akan  mengajak orang untuk berdiri di samping mereka yang dianiaya dan terzalimi, dengan cara yang elegan dan berpendidikan, bukan dengan cara yang barbar.  Ketika semua kegiatan kemanusiaan yang dilakukan bisa saja dibenturkan dengan sistem perundang-undangan yang ada, maka salah satu cara untuk berjuang adalah melawan dengan pemikiran-pemikiran.  Menambah ilmu, menambah jam terbang, menambah koneksi dan  kawan-kawan baru untuk membantu perjuangan.

Itulah beberapa hal yang mungkin bisa jadi akan dilakukan Yesus seandainya Ia hidup di zaman sekarang ini.  Secara pribadi sih aku lebih suka melihatNya tampil dengan rambut gondrong, celana jeans, kaos oblong dan sepatu sneakers.  Tapi nanti tidak ada yang percaya kalau penampilanNya nggembel seperti itu.  Karena sekarang ini orang lebih percaya dengan penampilan yang necis dan mbois.  Apalagi kalau sampai baunya harum mewangi di mana-mana.  Itu sebabnya sekarang ini banyak pemuka agama yang berpenampilan necis-necis, mbois dan juga wangi.  Belum lagi 'tunggangan'nya yang tak kalah necis dibandingkan penunggangnya sendiri.  
 
Tapi untukku pribadi sih terserah Yesusnya sajalah.  Mana-mana sajalah yang Dia suka.  Mau berpenampilan seperti apapun toh aku akan tetap cinta.  Yang jelas prinsip-prinsip ajaranNya yang mendasar akan tetap relevan dan dapat menjadi panduan bagi diriku dan bagi banyak orang lainnya untuk selalu bertindak dalam kebaikan dan keadilan di zaman yang semakin semrawut sekarang ini😁

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS