Prapaska (Hari ke-38)

21 Mar 2024

 ______________________________________________________________________________________

Yoh 8:51Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya."

Yoh 8:52Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.

Yoh 8:53Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabipun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?"

Yoh 8:54Jawab Yesus: "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami,

Yoh 8:55padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya.

 _____________________________________________________________________________________

Beberapa hari lagi sudah mulai masuk Pekan Suci.   Sudah harus mulai menyiapkan tenaga ekstra supaya bisa full mengikuti perayaan dari mulai Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Vigili Paska sampai Minggu Paska.  Jangan sampai malah akhirnya terkapar kecapekan hanya karena semangat yang berlebihan. Pertanyaannya adalah, apakah kita sudah siap merayakannya?

 

Paska kali ini menjadi agak spesial untukku karena baru kali ini memutuskan untuk tidak ikut terlibat dalam kegiatan sama sekali.  Tidak ikut koor, tidak ikut tugas, tidak ikut apa-apa.  Hanya ingin diam saja.  Pengin anteng-anteng saja.  Malah anak-anak yang tahun ini aktif terlibat dalam kegiatan.  Si Bungsu sibuk latihan koor karena kelompok paduan suara sekolahnya bertugas untuk Ekaristi Kaum Muda di salah satu gereja di Jogjakarta untuk malam Vigili Paska.  Masnya yang dasarnya introvert tiba-tiba semangat pol waktu diberi mandat untuk jadi salah satu petugas rasul di gereja pada saat perayaan Kamis Putih.  Padahal hari-harinya sedang disibukkan dengan persiapan ujian sekolah.  

Menengok sejenak kepada sabda Yesus di atas, sudah sewajarnya kalau setiap hati berkobar-kobar menjelang perayaan Paska.  Berkobar-kobar dengan caranya masing-masing.  Berkobar-kobar karena merasa kenal dekat dengan Yesus dan dikenal baik oleh Dia.  Berkobar-kobar karena ingin menunjukkan bahwa sebagai orang yang percaya, kita juga ingin mengikuti perintah, melaksanakan firmanNya.  Tapi apakah semudah itu?  Tentu tidak.  Melaksanakan firman tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan.  Harus ada usaha.  Harus ada effort.  Ada semangat.  Tidak mungkin melaksanakan firman hanya karena ritual saja.  Nanti hasilnya hanya akan menjadi sekedar basa-basi.  Hanya akan menjadi seperti orang Farisi yang pintar mendua muka.  Ujung-ujungnya hanya akan menghasilkan mental hipokrit.  Munafik!


Terus, kalau tiba-tiba ingin stagnan, tidak ingin ikut berkegiatan apapun, apakah berarti hatiku tidak berkobar-kobar?   Apakah hidupku sedang tidak baik-baik saja?  Ya tidak juga.  Berkobar-kobar atau tidaknya seseorang dalam menghayati imannya tidak harus ditentukan apakah dia rajin ikut kegiatan gereja atau tidak.  Bisa saja dia sedang melakukan sesuatu yang tidak semua orang tahu dan harus tahu.  Dan menurutku setiap orang pasti punya cara dan alasan tersendiri bagaimana ia akan melakukan firman dalam hidupnya sehari-hari.  Tidak harus membebek orang lain.  Oh dia begitu makanya aku juga harus begitu.  Dia begono makanya aku juga harus begono.

Jadilah pelaku firman sesuai versimu masing-masing.  Bukan karena ingin dilihat orang, tetapi karena Yesus sendiri memang mengajarkannya demikian.  Jangan takut dengan apa kata orang, penilaian orang.  Jangan berhenti hanya karena merasa tidak sanggup, tidak mampu.  Percayalah bahwa Yesus tidak akan membiarkan dirimu berjalan sendirian.  Yesus yang disalib, yang bangkit dari kematian, Ia yang pertama-tama akan mengulurkan tangan, demi mengangkatmu saat terjatuh.  Jadi, jangan pernah menyerah untuk menyusuri jalan panjang berliku.  Jangan pernah ragu akan datangnya hari baru. Karena sekali lagi, Ia tidak akan pernah membiarkanmu sendirian menyusuri jalan sunyi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS